Saat terjadinya kebakaran lahan di hutan dan lahan di wilayah Sumatera
dan Kalimantan, beredar informasi tentang cara penggunaan masker.
Penggunaan masker sebagai alat pelindung pernafasan pun menjadi
kebutuhan setiap orang. Namun ada beberapa rumor yang sempat beredar di
media sosial yang menunjukan gambar dua buah masker, di mana yang
pertama, masker dengan warna biru di luar dan masker dengan warna putih
di luar. Di bagian bawah gambar terdapat tulisan dalam bahasa Inggris
yang mengesankan bahwa informasi itu dari sumber terpercaya.
Menurut gambar tersebut, cara memakai masker ketika sesorang sedang
sehat, yaitu sisi putih dihadapkan keluar. Hal ini karena sisi putihlah
yang bekerja menyaring mikroorganisme, untuk menghalangi debu masuk.
Pada orang yang sakit, sisi putih berada di dalam, dikarenakan agar
virus-virus tidak menyebar keluar.
Dari hasil penulusuran menemukan bahwa sumber gambar itu berasal dari
produsen masker penutup hidung untuk bedah, yang banyak dijual secara
online. Dalam beberapa website tersebut tidak disinggung-singgung sama
sekali tentang penggunaan masker secara terbalik.
Lalu mengapa ada gambar masker berwarna putih? Ternyata mereka
memproduksi dua jenis masker, yaitu yang berwarna hijau dan berwarna
putih. Itu berarti bahwa masker yang berwarna putih itu bukan masker
yang dibalik. Dari hasil penelusuran gambar tersebut, dapat disimpulkan
bahwa gambar yang beredar adalah tidak benar.
Blogger Purnawan Kristanto dalam tulisannya menjelaskan, sebenarnya ada
dua jenis masker yang biasa digunakan masyarakat, yaitu masker bedah dan
kedua masker pernafasan. Masker yang banyak beredar di masyarakat
adalah masker bedah. Masker ini selalu digunakan oleh tenaga medis yang
berada di ruang operasi untuk menutup mulut dan hidungnya. Tujuannya
supaya mereka tidak menularkan bakteri dan virus kepada pasien yang
sedang dioperasi.
Di dalam masker ini terdiri dari tiga lapisan:
1. Lapisan paling dalam yang berwarna putih. Ini adalah lapisan yang paling nyaman karena bersentuhan dengan kulit wajah kita.
2. Lapisan tengan adalah filter
statis. Lapisan ini terbuat dari bahan yang disebut spunbond non woven.
Fungsinya adalah untuk menghalangi apabila air liur yang mengandung
penyakit menyebar seperti batuk atau bersin.
justify;">
3. Lapisan luar yang merupakan material khusus mencegah masuknya mikropartikel.
Dengan memperhatikan susunan ini, maka menggunakan masker secara
terbalik justru tidak menguntungkan karena wajah akan bersentuhan dengan
lapisan yang kasar sehingga ada kemungkinan terjadi iritasi.
Dalam beberapa situasi bencana alam seperti kabut asap dan turunnya abu
vulkanik, penggunaan masker bedah sebenarnya tidak dianjurkan oleh
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Alasannya, air, udara dan debu masih bisa masuk melalui pori-pori.
Masker jenis ini harus diganti setiap empat jam sekali, karena uap air
dari pernapasan bisa membuat masker basah dan merusak pori-porinya.
Meski demikian, penggunaan masker ini masih lebih baik daripada tidak
sama sama sekali asalkan dipasang dengan rapat. Kawat yang ada bagian
hidung dibengkokkan dan tidak ada celah pada pinggir-pinggir masker
sehingga memungkinkan masuknya material abu vulkanik dari arah samping.
Masker yang sebenarnya cocok untuk mencegah ganguan pernafasan adalah
N-95 atau N-100. Masker ini menggunakan bahan mirip stereofoam, tebal,
memiliki sungkup yang bisa menyaring udara masuk hingga 95 persen.
Masker ini juga dilengkapi kawat yang bisa ditekan di atas hidung,
sehingga memperkecil celah udara. Masker jenis ini sifatnya sekali
pakai, namun bisa digunakan lebih lama, sekitar 2-3 hari. Sayangnya
masyarakat tidak senang mengenakannya karena terasa pengap dan harganya
100 kali lebih mahal daripada masker bedah. Satu buah masker N-95
dibandrol sekitar Rp 100.000-Rp 200.000 rupiah. Masyarakat awam tentu
tidak banyak yang mampu membelinya.
Arah lipatan masker bedah itu bukan tanpa maksud. Pada posisi warna
hijau di luar, arah lipatan adalah ke bawah sehingga tidak membentuk
kantong sebagai penampung debu. Jika masker dibalik (bagian putih di
luar) dan bagian kawat berada di atas, maka arah lipatannya juga ikut
terbalik. Bagian kantong akan mengarah ke atas. Hal itu justru akan
menampung debu. Supaya tidak membentuk kantong, maka bagian kawat berada
di bawah. Itu artinya bagian hidung tidak menutup dengan rapat. Jadi
pembalikkan masker justru lebih banyak mudharatnya daripada manfaat.
Bagimana, dengan penjelasan tersebut kamu jadi paham kan cara memakai masker yang benar?